HIDUPKU
Kehidupan ku
Antara sekarang dan masalalu
Dimana rasa menjadi satu
Berpecah menjadi seribu rindu
Aku rindu kehidupan ku yang dulu
Rindu masa kecil ku
Rindu segalanya dari yang dulu
Dan aku ingin seperti dulu
Apakah hidup ku bisa kembali ke masalalu?
Mungkin kalau bisa akan aku lakukan sejak dulu
Tapi itu semua hanya hayalan semata
Karena hidup tidak akan berputar kembali ke masalalu
Akan ku jalani hidup dengan sepenuh hati
Walaupun aku tau hidup tidak akan selamanya senang
Akan datang saatnya suka maupun duka
Dan hidup harus dijalani seperti kenyataan
Dan aku bangga memiliki kedua orang tua ku
Berkat kasih sayang mereka yang membuat aku tetap senang
Walaupun dalam keadaan tertekan
Bahkan aku ingin selamanya bersama mereka
Ayah ku rela lembur kerja
Hanya untuk ku dan keperluan anak-anak nya
Banting tulang untuk mencari nafkah
Walaupun hujan dan panas ayah ku tetap bekerja
Ibu ku tempat ku mencurahkan keluh kesah
Bahkan disaat aku sakit dialah orang yang pertama sedih
Ibu ku juga bisa menjadi dokter dan chef bagi keluarga ku
Keluarga ku paling beharga bagiku, aku sayang mereka
Pekalongan, 2019
KAMU DAN SENJA
Kamu penyemangat ku
Kamu selalu membuat ku bahagia
Tapi kadang kamu seperti senja
Perlahan-lahan pergi
Aku tau semua tentang mu
Aku juga tau hobi dan kebiasaan mu
Aku tidak akan melarang mu berbain bola
Aku juga tidak akan melarang mu merokok
Aku hanya ingin bahagia bersama mu
Tanpa membuat mu malu memiliki aku
Mungkin aku bukan tipe mu
Hingga kamu pergi seperti senja
Awalnya senja terlihat indah
Lama-lama akan hilang dan membekas
Seperti kamu memberi berjuta kebahagiaan
Lama-lama pergi meninggalkan kenangan
Apakah kamu masih ingat aku?
Seorang gadis polos dan lugu
Yang pernah hadir di hari-hari mu kala itu
Hingga akhirnya kamu melupakan ku
Aku tau aku tidak pantas untuk mu
Makadari itu jaga diri baik-baik
Agar aku tidak merasa kecewa meninggalkan mu
Aku akan menunggu mu bersama senja
Pekalongan, 2019
KAKAK
Kakak..
Kamu adalah laki-laki kedua setelah ayah.
Kadang kamu suka membuatku tertawa.
Tapi kadang juga kamu membuatku menangis tiada henti.
Kakak..
Aku benci padamu, benci dengan kata-kata mu.
Kamu selalu mengataiku tanpa tau menau apa yang aku lakukan untukmu.
Kamu bagai seseorang paling benar dirumah, makanya aku benci padamu.
Kakak..
Kadang aku juga bangga padamu.
Diusia mu yang masih muda,
Kamu mau bekerja untuk membantu keuangan dirumah.
Kamu juga tidak malu untuk bekerja.
Kakak..
Kenapa kamu pintar sekali?
Kamu selalu mendapat juara kelas.
Kamu juga selalu mendapat hadiah dari ayah dan bunda.
Aku iri padamu, aku ingin seperti mu.
Kakak..
Tetap lah menjadi seperti ini.
Tetap menjadi seseorang yang membuat ku bangga memiliki mu.
Maafkan aku belum bisa menjadi adik yang baik untukmu.
Pekalongan, 2019
Dwi Amalia Putri, Siswa SMK Muhammadiyah Bligo Pekalongan
Note: Redaksi tabloidcermin.com menerima kiriman naskah sastra cerpen atau puisi untuk ditayangkan di rubrik sastra tabloidcermin.com setiap Hari Minggu. Khusus kiriman puisi minimal tiga naskah puisi dengan syarat puisi belum pernah tayang di media cetak atau media online lain-lain. Karya sastra dapat dikirim melalui WhatsApp : 082188967969